Bunga mekar di taman larangan
Elok kelopaknya, elok harumannya
Dijaga rapi Sang Penjaga
Dihias tertib tiada tercela
Aku menyaksikan bunga itu kembang
dan aku juga menyaksikan bunga itu layu.
Lantas! Siapa yang harus kupersalahkan?
Bunga itu? Atau kamu sang kumbang?
Atau kamu?
Tika bunga itu mula menjalar indah ke hentian tertinggi,
kau datang merampas langkahnya.
Kau datang menghalang Cintanya.
Ya!
Kamu datang menghalang cintanya
pada Raja Segala Cinta.
Masakan tidak kamu ketahui?
Cintanya itu milik Raja Segala Cinta!
Kamu tahu itu?
Kamu sedar itu?
Bukankah kamu kumbang sakti?
Mengapa tegar untukmu
merampas dan merosak cintanya pada Si Dia?
Kamu datang membawa sejuta janji
Kamu datang membawa sejuta pengharapan
Dia itu bunga, wahai kumbang.
Dia itu bunga.
Disentuh oleh tangan asing, layulah dia
Dibuai cerita angkasa melangit, terbanglah dia.
Jangan kau gantung dia tiada bertali
Jangan kau biarkan dia lemah tiada hati
Jika benar kamu kumbang sakti, bunga itu tidak perlu tersungkur.
Petiklah dia.
Secepatnya.
Lekas! Jangan sampai bunga itu hilang seri
Saktimu dan serinya akan mengembalikan cahaya alam buana ini.
Bukankah itu ajaran Rasul kita?
Bukankah itu mengelakkan kemurkaan Tuhan kita?
Dari kamu berterus-terusan menghentak kaki, ego tiada bertepi, lekaslahhh..
Petik bunga itu dan berlarilah kamu di syurga nanti
Aku sayangkan bunga
dan kamu wahai kumbang
Cinta mana yang harus kusumpah menjadi racun?
Cinta yang membuatkan bunga dan kumbang tenggelam di alam fantasi.
Siramkan air dan baja
Mentari! Pancarkan cahaya!
Sempurnakan ia mengikut acuan yang sudah ditetapkan
Jangan diambil racun berbisa andai taman syurga bisa jadi milik kalian berdua
Petik dia.
Mohon petunjuk Raja Segala Cinta
Minta restu kedua orang tua
Dan aku mendoakan sentiasa
bukan aku memaksa.
tapi aku terpaksa
sampai bila harus kau biarkan bunga itu terkulai di situ?
dia perlukan jawapan.
petik dia secepat yang kau mampu kumbang..
andai bunga itu yang hadir dalam petunjukNya
andai bunga itu yang tersenyum indah dalam mimpimu
andai kamulah kumbang sakti itu..
buktikan pada dunia kamu punya kuasa itu
Allah akan mempermudahkan segalanya.
Janji Allah itu pasti
^-^
*Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang dikehendakiNya. *
Buatmu bunga,
dan bunga-bunga yang sedang mekar di taman-taman yang lainnya,
aku punya hadiah buat kalian..
(Surat Terbuka Seorang Ikhwan untuk Seluruh
Akhwat di Dunia)
Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
karenanya kau tak membutuhkan persamaan.
Ukhtifillah,
Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh,
karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap
dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.
Ukhtifillah,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan
mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
karena sucimu kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku
bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.
Ukhtifillah,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku
seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah
burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor
dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.
Ukhtifillah,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir
dalam kitab suci.
Ukhtifillah,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti,
bahkan mungkin tiada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kau bangun dengan segala kekhusyu'an
tangis do'amu.
Ukhtifillah,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak
pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.
---
dan bunga-bunga yang sedang mekar di taman-taman yang lainnya,
aku punya hadiah buat kalian..
(Surat Terbuka Seorang Ikhwan untuk Seluruh
Akhwat di Dunia)
Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
karenanya kau tak membutuhkan persamaan.
Ukhtifillah,
Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh,
karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap
dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.
Ukhtifillah,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan
mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
karena sucimu kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku
bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.
Ukhtifillah,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku
seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah
burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor
dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.
Ukhtifillah,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir
dalam kitab suci.
Ukhtifillah,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti,
bahkan mungkin tiada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kau bangun dengan segala kekhusyu'an
tangis do'amu.
Ukhtifillah,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak
pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.
---
jika Allah sudah meredhainya,
petiklah bunga itu wahai kumbang sakti
moga sayap kiri itu akan membantu dirimu di atas jalan ini
moga sayap kiri itu akan membantu dirimu di atas jalan ini
Tiada ulasan:
Catat Ulasan